Review dan Sinopsis Drakor Birthcare Center, Serba-serbi Dunia Postpartum dan Isu Menarik para Ibu Baru

A good mom is not a perfect mom. It's a mom who happy along with her child



Bagaimana rasanya ketika pertama kali menjadi ibu? Senang, kaget, bingung, sedih, dan haru rasanya semua bercampur jadi satu. Bayangkan jika ada sebuah tempat yang menampung dan membantu para ibu baru dalam mengurus bayi newborn-nya?



Sekumpulan perempuan yang baru saja menyandang status menjadi ibu bertemu dalam sebuah postparfum center bernama Serenity. Semacam asrama khusus untuk perempuan yang baru saja melahirkan. Di dalamnya mereka akan mendapat ilmu tentang bagaimana mengurus bayi mulai dari cara menghasilkan ASI, menyusui, hingga mengikuti kelas parenting.

Satu-satunya drama Korea yang sangat ingin aku rekomendasikan ke semua orang, tidak hanya para ibu, tapi juga semua kalangan.

  • Genre: Melodrama, comedy.
  • Tanggal Rilis:  2 - 24 November 2020
  • Pemain: Uhm Ji-won, Park Ha-sun, Jang Hye-jin, Yoon Park, Choi Ri.
  • Durasi: 8 episode
  • Penulis: Kim Ji-soo
  • Sutradara: Park So-won

 

Sinopsis

Bagaimana bisa seorang perempuan tiba-tiba berada di persimpangan antara hidup dan mati? Ya, saat sedang berjuang melewati masa persalinan seorang perempuan bisa saja ada di posisi demikian. 

Dalam mimpinya, Oh Hyun-jin seperti menaiki sebuah perahu bersama 'malaikat maut'. Dalam perjalanan yang seolah-olah membawa ia ke alam baka, Oh Hyun-jin bernegosiasi dengan sang 'malaikat' hingga akhirnya ia berhasil 'kabur'.

"Oeeekkk.."

Seorang makhluk baru lahir ke dunia. Oh Hyun-jin memulai hidup barunya sejak hari itu.

Masih seperti mimpi rasanya, wanita karier yang baru saja mencapai puncaknya sebagai direktur termuda di perusahaan Olively itu, baru saja dikaruniai buah hati untuk kali pertama. Tentu bukan hal mudah harus hamil dan melahirkan pada usianya yang menginjak kepala empat, ditambah lagi dengan kesibukannya atas jabatan baru yang sedang dijalani. Bagaimanapun, wanita yang penuh ambisi juga dedikasi tinggi pada perusahaannya ini tetap menjalani perannya sebagai direktur bahkan hingga hari H persalinannya.




Setelah berjuang melewati proses persalinan, ia dibawa ke Pusat Perawatan Serenity.  Postpartum center bergaya mewah yang menawarkan segala kenyamanan untuk para ibu pascapersalinan. Di sana para ibu dapat menikmati berbagai fasilitas yang memanjakan dirinya. Bahkan, bayi mereka ada dalam penanganan khusus perawat di sana, dan hanya akan diberikan kepada ibu pada jam menyusuinya. Sementara itu, para ibu dilatih untuk terus menghasilkan ASI-nya juga cara menyusui bayi mereka.

Oh Hyun-jin sedikit kaget dengan suasana barunya, tak ada lagi Oh Hyun-jin sang direktur muda Olively, yang ada hanyalah ibu dari Ttapuri (sebutan nama bayi Oh Hyun-jin) yang baru saja melahirkan secara normal, dan kini sedang kepayahan menyusui bayinya.

Di tengah keresahannya menyandang status baru, Oh Hyun-jin menemukan banyak pengalaman baru dan teman seperjuangan dengan ragam karakternya. Konflik demi konflik pun muncul. Persaingan dan perdebatan dari para ibu berlangsung cukup sengit, mulai dari perdebatan ASI vs Sufor hingga working mom vs IRT. Meski demikian, pada akhirnya mereka menemukan jalannya masing-masing demi menjadi ibu yang bahagia.

Serba-serbi Dunia Postpartum

Serial ini menggambarkan serba-serbi dunia postpartum (pascapersalinan) dengan cukup jelas. Mulai dari galau karena ASI seret, perasaan insecure karena tidak bisa menjadi ibu yang baik, hingga pertengkaran sengit antaribu. Layaknya mahasiswa baru yang sedang melewati masa ospek, seorang ibu baru juga melewati masa orientasi yang tak kalah intimidatif. 

Ada beragam jenis ibu di dalam Serenity. Ada seorang ibu yang digambarkan begitu sempurna karena dia 'hampir' memiliki semua standar masyarakat. Tetap cantik dan langsing meski sudah beranak dua, lahiran secara normal, ibu rumah tangga yang full mengurus anak, dan berpengalaman meng-ASI-hi dua anaknya selama dua tahun dengan ASI yang berlimpah-limpah, membuat Sarang Eomma (Park Ha-sun) banyak dielu-elukan oleh ibu lainnya. 

Juga ada Lee Ro-da, pendatang baru di Serenity yang nyentrik abis! Seperti berkebalikan dengan Sarang Eomma, ia tampil berbeda dan melawan semua standar masyarakat itu. Rambut dicat, pakai kutek, tidak memakai kaos kaki (semua ibu di Serenity diharuskan memakai kaus kaki), hingga diam-diam nyetok bir di kamar. Bahkan, secara terang-terangan dia bilang mau memberi bayinya full sufor. Adegan 'sufor' ini epik banget sih, ada suara dramatis dengan efek slowmotion, juga tatapan hujatan dari ibu-ibu lainnya. 

Dan, tentunya ada pemeran utama Oh Hyun-jin yang kebingungan menghadapi dunia barunya itu. Setiap hari ia merasa insecure dan sedih karena ASI-nya seret dan merasa tidak bisa mengurus bayinya sebaik ibu lainnya. 

Penggambaran Oh Hyun-jin yang terpuruk karena kesulitan menyusui seperti sedang menggengam tangan dan merangkul pundak para ibu. Ia seolah berkata "kamu tidak sendiri." Meski ini cerita fiksi, tapi adegan dan dialognya sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. 

Ada banyak perdebatan antaribu yang sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah perdebatan tak berujung antara IRT (ibu rumah tangga) dan ibu bekerja.


'Postpartum Center' yang Unik dan Menyenangkan

Postpartum Center ini sepertinya hanya ada dalam cerita fiksi, padahal cukup menarik jika ada di kehidupan nyata. Tempat dengan gaya yang mewah dan segala keindahan di dalamnya. Fasilitasnya juga lengkap untuk ibu yang baru melahirkan, mulai dari yoga, pijat laktasi, hingga kelas parenting. Para bayi pun memiliki ruangan khusus berbeda dari para ibu, dengan pengawasan ketat para perawat. Mereka akan diberikan kepada sang ibu pada jam-jam menyusui  Sementara sang ibu dan ayah memiliki kamarnya sendiri yang fasilitasnya seperti kamar hotel. Ada resto yang mewah tempat para ibu minum teh chamomile dan sayur-sayuran. 


mas-mas paket bikin salah fokus

tea time


Akting Pemain Vs Rating

Sayang sekali serial mewah ini kurang mendapat tepuk tangan yang meriah. Pada saat penayangannya, drama Korea ini hanya mendapat rating satu digit saja, sekitar 4%. Padahal, akting para pemainnya bukan kaleng-kaleng. Ceritanya pun cukup padat dan berisi meski hanya 8 episode. Serial ini memang tidak seperti drama Korea kebanyakan dengan kisah cinta yang menyentuh hati, tapi cerita ini justru sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari. Konflik sederhana yang cukup menarik dibalut komedi yang apik, membuatnya tidak membosankan. Dan, banyak menyiratkan pesan-pesan yang cukup mengelitik, terutama tentang stigma seorang perempuan yang menjadi ibu. 

pinterest

Menonton serial ini seperti menyelami rumitnya perasaan seorang ibu di tengah stigma masyarakat yang cukup kejam. Ada kalanya ibu menjadi manusia serbabisa yang sakti dan antisakit, padahal seorang ibu juga manusia dengan segala keterbatasannya. Dan, mengingatkan kepada para ibu bahwa jangan lupa untuk bahagia. Banyak ibu mengejar kesempurnaan demi menjadi ibu yang baik hingga melupakan kebahagiaan dalam dirinya. Padahal, kunci keberhasilan seorang ibu adalah menjadi ibu yang bahagia.



Nyuci Dulu, Drakoran Kemudian... Bersama Molto Korean Strawbery

 



Anyeong... Lagi pada nonton drakor apa nih teman-teman?

Kalau aku baru aja menamatkan dua drama yang bagusss banget! Judulnya My Liberation Notes dan Our Blues. Keduanya sama-sama punya genre slice of life dan hati-hati yaa keduanya banyak mengandung bawang. Pokoknya kalau nonton tuh berasa relate banget sama kehdupan sehari-hari. Meski punya genre yang sama, keduanya punya gaya dan alur penceritaan yang berbeda. 

Kalau My Liberation Notes tuh dramanya realistis, tapi puitis. Jadi, ceritanya tentang tiga bersaudara dan satu orang asing yang sama-sama ingin menemukan kebebasan dan terlepas dari belenggu kehidupan. Meski dialog-dialognya menggunakan banyak perumpamaan, cerita tentang kehidupan mereka tersampaikan dengan sangat baik ke penonton. Kita bahkan seperti bisa merasakan keresahan dan kelelahan hidup mereka. 

Sementara Our Blues punya gaya yang berbeda, pemeran utamanya ada banyak. Drama ini menceritakan kehidupan orang-orang yang tinggal dan pernah tinggal di Pulau Jeju. Drama ini tuh menarik banget karena bukan cuma sepasang, tapi ada sekitar 9 pasang yang diceritakan di sini. Nggak cuma kisah cinta sepasang kekasih, ada kisah ibu dan anak, adik dan kakak, nenek dan cucunya, dan kisah pasangan yang cukup rumit untuk dijelaskan. 

Keduanya sukses bikin aku gagal move on nih makanya aku coba nonton ulang drakor Hometown Chachacha karena vibesnya mirip-mirip sama Our Blues. Kalian yang udah pernah nonton pasti inget kan scene ikonik waktu Hong Banjang nyuci bareng Yejin di rumahnya bu Gamri. 



Nah kan jadi inget cucian numpuk... Teman-teman biar bisa nonton drakor dengan tenang jangan lupa ya pekerjaan rumah ataupun tugas yang lainnya sudah terselesaikan dengan baik. Nggak seru dong kalo lagi asyik nonton drakor malah inget cucian yang numpuk puk.


Mencuci dengan Pewangi Pakaian Terbaik

Meski bete lihat cucian yang numpuk, tapi nyuci tuh bisa asyik juga lho. Bagian yang aku suka dari mencuci pakaian itu pas kita kasih pewangi pakaian ke cucian, karena bisa bikin tumpukan baju yang apek jadi lebih wangi. Jadi, aku sama suamiku tuh suka banget coba-coba berbagai macam wangi dari pewangi pakaian dan pelembut pakaian, mulai dari varian wangi parfum, bunga, sampai wangi buah yang segar dan manis. 

Hampir jaraaang banget sih yang punya varian wangi buah, padahal kalau soal wewangian aku cenderung suka wangi yang segar dan manis, seperti wangi strawbery. Dan.... akhirnya aku menemukan pewangi pakaian terbaik yang wanginya aku cari selama ini.

Teman-teman aku kasih tahu nih biar nambah semangat nyucinya, ada pewangi pakaian Korea yang wanginya manisss banget, pokoknya nggak kalah manislah sama kisahnya Hong Banjang dan Yejin di Hometown Chachacha. Pewangi pakaian yang aku pakai nih namanya Molto Korean Strawbery. Aku baru aja coba kemarin dan sukses bikin cucian aku wangi strawbery, seger banget. 

Molto Korean Strawbery



Buat kalian yang suka kekoreaan wajib banget sih coba pewangi pakaian Molto Korean Strawbery ini.  Buah strawbery di Korea tuh populer banget, bahkan dia disebut sebagai "raja buah di musim dingin" karena ukurannya yang besar. Buah strawbery korea juga terkenal lembut dan manis, serta punya rasa yang khas banget. Makanya, cocok banget jadi ikon pewangi pakaian Molto Korean Strawbery, karena selain korea banget, wanginya juga manis dan khas banget.

Molto Korean Strawbery ini tuh selain punya wangi yang menyegarkan, dia juga punya keharuman 7 kali lebih wangi dari biasanya, dan pastinya melembutkan pakaian. Kalau pakaian wangi tuh jadi bikin lebih percaya diri.

Terus buat kalian yang aktif banget berkegiatan di luar rumah, pasti kadang khawatir banget kan sama bau jalanan yang nempel di baju. Kadang tuh meski udah pakai parfum sana-sini, baunya masih aja nempel. Dan, buat ibu-ibu yang banyak menghabiskan waktu di dapur juga kadang khawatir sama  bau bawang dan bau amisnya yang nempel ke mana-mana. Nah, Molto Korean Strawbery ini punya kekuatan menghilangkan 7 bau membandel, seperti bau badan, bau keringat, bau apek, bau asap, bau polusi, bau bawang, hingga bau amis.

Molto Korean Strawbery dibuat dengan teknologi moddboost dengan parfume boost, makanya wangi segar, manis, dan mewah bercampur jadi satu. Pokoknya bikin kita lebih percaya diri buat beraktivitas apa pun. Bye-bye bau bawang dan bau-bau lainnya. Kebayang nggak sih kayak ada strawbery yang nempel terus di pakaian kita, segeerr banget. Wanginya bikin jatuh cinta deh!

Oiya, buat kalian yang mau beli bisa cari di e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, atau JDID. Untuk ukuran 600 ml plus ekstra isi 80 ml harganya cuma Rp 16.900. Kalau mau trial dulu atau memang lebih suka yang saset, ada juga kemasan sasetnya ukuran 9 ml cuma Rp 500.

Manfaat Pewangi Pakaian

Selain bikin wangi dan bikin percaya diri, pewangi pakaian tuh ternyata punya banyak manfaat lho... Meskipun mencuci sebenarnya sudah cukup bersih pakai deterjen aja, kayaknya ada yang kurang kalau belum pakai pewangi pakaian, ya? Nah, ini aku mau kasih tahu apa aja manfaat pewangi pakaian.

Melembutkan pakaian

Pewangi pakaian selain bisa memberikan wangi pada pakaian, bisa juga menjadi pelembut pakaian. Setelah dicuci dengan deterjen pakaian akan menjadi lebih bersih, tapi serat-serat pakaian juga harus tetap dijaga dengan pelembut pakaian. Ibaratnya pewangi pakaian atau pelembut pakaian adalah pelumas untuk pakaian yang baru saja dicuci dengan deterjen. 

Pakaian lebih mudah disetrika

Dengan pewangi pakaian, setrika akan jadi lebih mudah. Pelembut pakaian menjadikan pakaian lebih licin dan ringan saat disetrika. Pokoknya dijamin pakaian jadi antibau dan antikusut deh!

Membunuh bakteri dan kuman

Dengan deterjen saja tidak cukup untuk membunuh kuman dan bakteri yang menempel pada baju. Pewangi pakaian dapat menjadi tahap kedua untuk memastikan tak ada lagi bakteri dan kuman yang menempel pada baju.

Menambah kepercayaan diri

Pewangi pakaian juga bisa membuat kita lebih segar karena wanginya yang terus menempel di baju. Karena segar sepanjang hari, kita akan tampil lebih percaya diri. Apalagi, jika wanginya khas seperti Molto Korean Strawbery. Tampil di mana pun nggak perlu lagi takut bau, malah bisa membagikan wangi yang segar ke sekitar.


Korean Strawbery varian lain

Kalau kalian udah terlanjur jatuh cinta sama si wangi Korean Strawbery ini, ada juga lho produk unilever lainnya yang juga bernuansa korean strawbery, mulai dari deterjen, sabun pencuci piring, hingga pewangi lantai.

Rinso Korean Strawbery Powder

Biar wanginya makin lengkap, selain pewanginya ada juga nih deterjennya, Rinso Korean Strawbery Powder. Deterjen satu ini tuh ampuh banget kalo soal bersihin noda membandel.  Rinso Korean Strawbery ini juga punya 7 keunggulan di antaranya, 

menghilangkan bau tak sedap & bau apek pada pakaian,

menghilangkan noda hanya dengan 1 kali kucek,

menjaga warna pakaian tetap cemerlang,

surfaktan atau deterjen mudah terurai,

mengandung ekstra pelembut, membuat serat kain lembut dan halus,

lembut dan tidak panas di tangan,

wangi Molto tahan lama hingga 21 hari,

99.99% efektif bunuh bakteri dan virus.


Superpell Korean Strawbery 

Ini nih rahasia rumah wangi strawbery. Nggak cuma pakaiannya aja, kamu bisa bikin seisi rumah kamu wangi strawbery dengan Superpell Korean Strawbery. Jangan khawatir juga soal bersihnya, karena ada teknologi power clean yang bisa bikin lantai bersih higienis dan berkilau.  Juga dengan wangi menyegarkan yang terinspirasi dari kemewahan Korean Strawberry. Selain itu, wanginya bisa tahan sampai 8 jam, lho! 

Sunlight Korean Strawbery

Biasanya cuci piring tuh jadi pekerjaan yang cukup membosankan. Supaya cuci piringnya ga membosankan, ada terobosan baru dari sunlight yang kini hadir lebih cerah dengan varian Sunlight Korean Strawbery. Dengan ekstra jeruk nipis asli, Sunlight udah ngga diragukan lagi soal menghilangkan lemak membandel. Piring kesat, bersih, dan segar dengan wangi baru Korean Strawbery yang menyegarkan.


Lengkap kan produk Korean Strawberynya, biar mengerjakan kerjaan rumah jadi lebih semangat dengan wangi baru yang manis dan menyegarkan. Semua produk unilever varian Korean Strawbery ini kalian bisa dapatkan di e-commerce kesayangan teman-teman yaa!

Kalau udah selesai kerjaan rumahnya, udah wangi Korean Strawbery semua, yukkk boleh kita lanjut ngedrakor lagi...












Coba Serum Terbaru dari Pond’s: Ponds’s Triple Glow! Beneran Glowing?

Girls! Kalian pasti tahu kan sama brand skincare yang satu ini? Siapa sih yang tidak kenal Pond's. Brand kecantikan yang sudah ada sejak tahun 90-an ini masih terus berinovasi untuk melahirkan produk-produk terbaiknya. Pond's sudah aku gunakan sejak pertama kali aku kenal skincare. kebetulan kulit wajahku ini nggak rewel soal skincare, aku sih cocok banget sama facial wash-nya yang warna pink. Untuk Pond's, masih jadi andalan terbaik aku sejak dulu hingga sekarang, karena udah percaya dan nyaman banget sama produk-produknya. 

Meskipun aktivitasku banyak dilakukan di dalam rumah, aku tetep nggak pede kalau mukaku udah mulai tampak kusam. Suka minder sih lihat temen-temen yang mukanya glowing. Kadang pengen juga muka aku glowing kayak artis-artis korea yang suka aku tonton di K-drama 😍. Yah meskipun ga ke mana-mana minimal bisa tampil cantik di depan cermin, suami, dan anak hehe... 

Untuk tampil glowing, cuci muka dan krim aja nggak cukup, aku butuh serum pencerah wajah terbaik untuk kulit wajahku. Nggak cuma tubuh, tapi kulit wajahku juga butuh diberi vitamin yang cukup supaya terus terpelihara dengan baik, terus bikin aku tambah pede dan awet muda. Makanya nih aku lagi coba serum pencerah wajah terbaik untuk kulit wajahku supaya sehat dan glowing

Pond's Triple Glow Serum

Nah, kali ini aku lagi coba produk terbaru dari Pond's. Baru-baru ini Pond's mengeluarkan serum bertajuk Pond's Triple Glow Serum!

Formula terbaru dari Pond's ini mampu mencerahkan karena 60 kali lebih efektif dari Vitamin C. Kebayang nggak sih kalau pakai serum vitamin C aja udah cukup bikin wajah jadi cerah, gimana kalau 60 kali?

Jujur sih penasaran banget kenapa bisa dinamakan Triple Glow Serum? Ternyata inovasi skincare terbaru dari Pond's ini punya tiga kekuatan maksimal yang bisa menghasilkan tiga manfaat sekaligus, yakni mencerahkan, melembapkan, dan menghaluskan! Pond's Triple Glow Serum ini nggak main-main sih kandungannya. Yuk, kita cek satu-satu apa aja kandungan di dalam serum pencerah wajah terbaik dari Pond's Triple Glow Serum:





Gluta-Boost-C
Kandungan Gluta-boost-C ini mengandung glutathione, yakni antioksidan yang diyakini mampu mencerahkan kulit. Selain bikin kulit kamu tambah cerah, formula ini juga ampuh untuk menyamarkan flek hitam dan membuat warna kulit lebih merata.

Vitamin B3 (niacinamide) 
Girls, pasti nggak asing sih sama formula yang satu ini? Niacinamide! Formula ini yang bikin kulit kamu tambah lembut dan tampak lebih mulus. Vitamin B3 ini juga mampu menyamarkan pori-pori di wajah dan memperbaiki skin barrier. Jadi, bikin kulit makin mulus meski tanpa filter Instagram.

Hyaluronic Acid Complex 
Formula yang satu ini yang mampu bikin kulit terasa lembap. Si Hyaluronic Acid Complex ini mampu menyerap mendalam ke setiap lapisan epidermis kulit wajah, sehingga kulit wajah terasa lebih lembap dan tampak glowing!




Pengalaman pakai Pond's Triple Glow Serum

Untuk kamu yang sekadar mau coba, Pond's Triple Glow Serum ini ada kemasan sasetnya. Kemasan saset ini praktis banget, bisa kamu gunakan saat traveling karena bisa dibawa-bawa ke mana aja. Jadi, tetep glowing meskipun harus jalan-jalan outdoor. 

Aku lagi coba pakai Pond's triple Glow Serum yang kemasan saset. Satu saset Pond's Triple Glow Serum ini isinya 75 gram, harganya 18 ribuan aja. Kalau olesinnya konsisten dan nggak berlebihan, satu saset buat aku sih cukup dalam satu minggu, untuk pemakaian rutin pagi dan malam. Biasanya aku apply serumnya ke wajah dan leher, sambil melakukan pijatan-pijatan lembut. Jadi, kalau kalian ragu mau beli yang full size ukuran 30 ml, bisa dicoba dulu nih yang kemasan sasetnya. 

Untuk packagingnya, menurut aku Pond's adalah brand yang konsisten. Dilihat dari jauh aja kita udah bisa tahu kalau itu produk dari Pond's. Untuk Pond's Triple Glow Serum ini ada penampakan idol K-Pop sebagai lambang ke-glowing-an 😆. Di atasnya ada foto Wendy Red Velvet, yang juga brand ambassador dari Pond's Triple Glow Serum ini. Makin cantik deh dengan perpaduan packaging-nya Pond's yang serba-pink merona. 

Ternyata nggak cuma kemasan luarnya aja yang warna pink, dalamnya juga berisi cairan putih pink yang cocok banget sama warna Pond's. Teksturnya enak banget sih di muka aku nggak bikin lengket, ringan, beneran kayak pakai krim biasa, tapi dijamin menyerap ke dalam kulit. Muka aku yang punya skin type normal to dry ini jadi kerasa lembap banget!

Kalau untuk glowingnya, aku rasa butuh proses karena memang nggak mungkin instan. Selain pakai skincare, aku sadar wajah yang cerah dan sehat juga harus diimbangi dengan pola hidup yang sehat.  Selama aku pakai Pond's Triple Glow Serum, yang aku rasain selama seminggu ini, aku ngerasa wajahku udah nggak kusam lagi. Muka aku tuh gampang banget terlihat kusam, tapi dengan Pond's Triple Glow Serum muka aku jadi tampak lebih cerah. Kayaknya bakalan repurchase si serum pencerah wajah terbaik ini deh, biar beneran glowing kayak Wendy Red Velvet 😍.


Pond's Triple Glow Serum Sheet Mask

Selain coba serum sasetnya, aku juga coba sheet mask-nya, yakni Pond's Triple Glow Serum Sheet Mask! Kalau untuk sheet mask biasanya aku pakai seminggu dua kali, atau setelah aku seharian menghabiskan waktu di ruang terbuka. Karena, sheet mask biasanya punya nuansa calm yang bisa menenangkan dan bikin kulit jadi lebih tenang. 

Pond's Triple Glow Serum Mask ini menarik banget karena dia juga punya tiga manfaat sekaligus, seperti memakai Pond's Triple Glow Serum. Pond's Triple Glow Serum Sheet Mask ini adalah serum pertama dari Pond's yang mampu menggabungkan 3 kekuatan maksimal, yakni mencerahkan, menghaluskan, dan melembapkan. Pond's Triple Glow Serum Sheet Mask ini juga punya kandungan serum 100 kali lebih banyak dari sheet mask lainnya! Wah, menarik banget kan, cuma pakai sheet mask bisa dapat tiga manfaat sekaligus. 

Setelah aku coba Pond's Triple Glow Sheet Mask, aku merasa kulitku jadi lebih lembap dan terhidrasi banget. Cocok dipakai kalau habis seharian di luar rumah, atau sebelum pakai make-up, supaya make-up-nya jadi tambah  flawless. Walaupun cuma pakai sheet mask, tetep bisa ngerasain manfaatnya kaya pakai serum.


Kamu pasti penasaran juga kan dengan tiga kekuatan maksimal dari Pond's Triple Glow Serum?  Kamu bisa dapatkan Pond's Triple Glow Serum di minimarket terdekat, seperti Indomaret. 

Yuk, glowing bersama serum pencerah wajah terbaik, Pond's Triple Glow Serum!




Pelajaran Hidup dari 18 Again



Kebayang nggak kalau wajah kita di usia 36 tahun kembali ke usia 18 tahun? Wah pasti menyenangkan banget ya, siapa sih yang nggak mau balik muda lagi. Sayangnya, kisah itu cuma fiksi yang ada di drama Korea (drakor) berjudul 18 Again. Drama korea ini ternyata adalah remake dari film Amerika berjudul 17 Again yang tayang pada 2009 silam. Drama dari saluran TV kabel JTBC ini dibintangi oleh aktor muda Lee Do-hyeon dan aktris senior Kim Ha-neul, serta sederet aktor dan aktris muda yang aktingnya patut diacungi jempol.

Mengisahkan pasangan usia 36 tahun, Jung Da-jung (Kim Ha-neul) dan Hong Dae-young (Yoon Sang-hyun) yang rumah tangganya di ambang perceraian. Pada hari-hari pertengkaran mereka, sebuah keajaiban datang menghampiri Hong Dae-young. Tiba-tiba saja lelaki berwajah paruh baya itu berubah menjadi muda lagi, yakni wajah saat ia masih 18 tahun. Dalam drama ini Hong Dae-young digambarkan sebagai sosok pria tua yang wajahnya sangat jauh berbeda saat ia muda. Hong Dae-young muda adalah lelaki tampan yang membuat banyak wanita terkesan, sementara Hong Dae-young tua adalah pria paruh baya dengan raut wajah penuh keputusasaan. Atas perubahan wajahnya itu, akhirnya ia memilih untuk menyamar menjadi anak SMA dan membaur menjadi teman bagi anak-anaknya di sekolah, yakni si kembar Hong Si-a dan Hong Si-wo. 

Tak hanya menghadirkan kisah romantis ala drakor, drama ini banyak menghadirkan kisah keluarga yang menghangatkan jiwa. Meski banyak kisah sedih dan mengharukan, drama ini juga dihadirkan dengan komedi receh yang tak henti membuat tertawa. Lewat drama korea ini kita juga bisa mengambil beberapa pelajaran penting lho!

Jangan Tunda Impianmu

Kilas balik ke 18 tahun yang lalu, Hong Dae-young dan Jung Da-jung adalah pasangan muda-mudi yang melakukan 'sebuah kesalahan' hingga akhirnya harus mengurungkan mimpi-mimpi mereka demi mengurus anak. Saat itu mereka adalah pasangan yang amat serasi karena memiliki paras yang sama-sama rupawan. Hong Dae-young adalah pemain basket yang cukup hebat hingga memiliki banyak penggemar di sekolahnya. Sementara, Jung Da-jung adalah gadis cantik yang banyak disukai banyak lelaki. Namun sayang, impian mereka harus tertunda karena asmara di masa muda yang tak bisa mereka kendalikan. Jung Da-jung harus mengalami sulitnya mengejar impian, yakni reporter, pada usianya yang tidak lagi muda. Dan juga Hong Dae-young yang harus bekerja serabutan, bahkan harga dirinya direndahkan oleh atasannya, demi memenuhi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. Hong Dae-young pun harus merelakan mimpinya menjadi seorang pemain basket. Meski dihadirkan dengan manis, drama ini tak bermaksud meromantisasi nikah muda. Justru lewat kisah ini kita bisa belajar bahwa pernikahan hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa. Sebagai pelajar tugas kita hanyalah belajar dan mengejar cita-cita kita selagi mampu. Jangan sampai ketika dewasa, kita hidup dengan penuh penyesalan.




 

Pentingnya Komunikasi Antarkeluarga

Kisah awal drama ini bermula ketika rumah tangga Hong Dae-young dan Jung Da-jung di ambang perceraian. Jika ditelisik, penyebab utama keretakan rumah tangga mereka adalah komunikasi yang tidak terjalin dengan baik. Komunikasi antarpasangan mungkin terdengar sepele, tapi ia adalah awal mula dari segala masalah yang terjadi. Hong Dae-young tak pernah menceritakan kesulitan yang harus ia hadapi kepada istrinya, hingga keluhan yang harusnya ia sampaikan hanya berbentuk kemarahan-kemarahan. Hal itu membuat Jung Da-jung merasa sedih dan tak berharga. Pertengkaran demi pertengkaran pun kerap terjadi hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai. Tanpa disadari akar permasalahan mereka adalah masalah komunikasi. 

Dalam sebuah keluarga komunikasi sangatlah penting. Tak hanya komunikasi antara suami dan istri, tapi juga orang tua dan anak. Ketika Hong Dae-young berubah menjadi muda, ia menjadi teman Hong Si-wo dan Hong Si-a yang tak lain adalah anak kandungnya. Betapa sedihnya kala ia mendapati Hong Si-wo dirundung oleh teman-temannya. Selain itu, ia juga baru tahu kalau selama ini Hong Si-a bekerja part time di sebuah minimarket. Ayah yang seharusnya menjadi orang yang paling dekat dengan anaknya, ternyata tak mengetahui masalah penting yang terjadi pada mereka. Ini sangat menjadi sebuah pelajaran bahwa sebagai orang tua tugas kita selain menafkahi anak, adalah  mendengarkan keluh kesah mereka. Sesibuk apa pun kita, luangkanlah waktu untuk mendengarkan dan memahami apa yang terjadi pada mereka. 

Belajar Bertanggung Jawab

Alih-alih menggugurkan kandungannya, Hong Dae-young lebih memilih untuk membesarkan buah hati mereka bersama Jung Da-jung, meski saat itu mereka masih berusia 18 tahun. Ia berani mengambil segala risiko demi bertanggung jawab atas perbuatannya. Ia bahkan merelakan seluruh hidupnya untuk menghidupi anak kembar mereka. Impiannya menjadi pemain basket pun harus pupus di tengah jalan. Padahal, saat SMA, semangatnya begitu menggebu-gebu untuk menjadi pemain basket yang andal. Ia rela bekerja siang dan malam demi bertanggung jawab pada keluarga kecilnya itu. Meski memiliki anak saat usia sekolah tak dapat dibenarkan, sifat tanggung jawab Hong Dae-young patut diteladani.

Itulah pelajaran hidup dari 18 again. Semoga bisa jadi tontonan yang tidak hanya menyenangkan dan mengesankan, tapi juga memberi banyak pelajaran, ya. Bijaksanalah dalam membuat keputusan, jangan sampai nantinya hanya ada penyesalan. Apa pun risikonya, hidup yang telah kamu pilih wajib untuk dipertanggungjawabkan oleh dirimu sendiri.  




Jalan-Jalan Sambil Honeymoon (1)

Hai, teman-teman... bicara tentang acara pernikahan, biasanya tak lepas dari ritual yang sakral ataupun momen perayaan yang megah, dong? Namun, bagi kami perjalanan setelah menikah atau biasa disebut honeymoon (bulan madu) menjadi hal yang lebih menarik, bahkan lebih utama daripada merencanakan momennya.

Menentukan tanggal jalan-jalan pernikahan

Sebagai pasangan yang punya hobi jalan-jalan, rencana pernikahan pun tak lepas dari rencana pelesiran kami. Rencana pernikahan tercetus dari obrolan santai kami berdua pada saat itu. Bisa dibilang, obrolan santai yang bersifat serius. Kami memang terhitung lama pacarannya, jadi omongan untuk menikah bukan hal yang baru lagi pada saat itu. Sebuah perencanaan tentang menikah di akhir tahun pun akhirnya lahir dari obrolan kami itu. Setelahnya, baru kita menyampaikan ini pada orang tua masing-masing. Agak terbalik memang ya prosesnya, tapi alhamdulillah orang tua kami setuju-setuju saja.

Selanjutnya adalah menentukan tanggal, yakni tanggal lamaran dan tanggal menikah. Tanggal lamaran kami adalah tanggal 11 agustus 2018. Kenapa? Karena tanggalnya cantik? Oh tentu... tidak. Selain bukan tipikal yang seperti itu, rasanya sudah tidak sempat memikirkan masalah tanggal cantik nggak cantik deh. Jadi, tanggalnya itu disesuaikan dengan keadaan bujet yang direncanakan sudah terkumpul pada bulan itu dan di-mepet-mepetin dengan hari ulang tahun saya waktu itu.

Cara kami menentukan tanggal pernihakan pun bukan lewat obrolan serius dengan orang tua (mohon maaf ini agak songong jangan ditiru ya adik-adik). Ya, karena kami menentukannya saat hendak membeli tiket pesawat di sebuah acara travel fair. 

"Coba liat tanggalan bulan Desember, liat tanggalan weekendnya"
"2, 9, 16..,"
"2 terlalu mepet, 16 udah deket sama liburan dan Natal, yaudah kita nikahnya tanggal 9 beli tiket yang tanggal 10,"
"oke sip."

Sesingkat padat itulah cara kami menciptakan tanggal pernikahan.

Pesawat tujuan Banda Aceh

Tiket pesawat yang kami beli di travel fair itu adalah tujuan Banda Aceh. Dari sekian banyak penawaran tiket domestik untuk bulan madu, kenapa kami memilih Aceh? Karena, suami saya  tuh memang suka jalan-jalan dan udah punya list tersendiri sama tempat-tempat yang dia mau kunjungi. Salah satu yang belum kesampaian dan sangat ingin diwujudkan adalah titik nol kilometer yang berada di Sabang, Aceh, tepatnya di pulau paling barat Indoesia, Pulau Weh. Jadilah tujuan honeymoon kami adalah kota Banda Aceh. 

Tiket yang telah kami beli ternyata harus kami reschedule karena sebuah alasan. Keberangkatan kami yang seharusnya tanggal 10 harus digeser pada hari berikutnya, yakni Senin tanggal 11 Desember. Proses reschedule kami lakukan dua minggu sebelumnya dengan menghubungi travel yang kami kunjungi saat travel fair. Bersyukur proses reschedule mudah dilakukan dan hanya menambah beberapa biaya tambahan. 

Kami berangkat menuju bandara pukul 07.00 WIB menggunakan bus Damri yang berangkat dari Gas Alam, Depok. Jujur saja, selain kunjungan pertama ke Banda Aceh, ini adalah kali pertama saya naik pesawat. Ya, pada usia 25 tahun ini saya baru pernah naik pesawat. Deg-degan bangeeet rasanya. Kalau nggak inget malu, kayaknya sepanjang perjalanan rasanya mau pegangan aja. Bukan karena pengantin baru, tapi karena memang takut beneran. Apalagi, perjalanan berlangsung selama kurang lebih dua setengah jam. Namun, perlahan saya mencoba berdamai dengan ketinggian. Dari yang semula cemas dan hanya merapal doa, saya akhirnya dapat menikmati perjalanan sambil sedikit mengintip pemandangan lewat jendela. Setelah lepas landas dari Bandara Soetta yang luas dan megah, kami pun tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda yang kecil dan sederhana. Rasanya ada kesenjangan begitu besar antara bandara saat keberangkatan dan bandara tujuan. Namun, hal itu tak mengurangi rasa bahagia kami saat tiba di Banda Aceh.

Bandara Sultan Iskandar Muda

Kami tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda sekitar pukul 14.00 WIB. Sesampainya di sana, kami rehat sebentar dan membeli camilan di minimarket, sambil menunggu motor sewaan yang sudah kami pesan. Karena ternyata jarak penyewaan motornya sangat dekat dengan bandara, motor sewaan kami datang hanya berselang 20 menit dari kami memesan. Setelah menyelesaikan proses penyewaan motor, kami segera berangkat menuju destinasi tujuan pertama kami.

Museum Tsunami Aceh
Sebelum kami ke hotel, perjalanan kami selanjutnya adalah Museum Tsunami Aceh. Namun sayangnya, museum pada hari itu tutup pukul 16.00 WIB, sementara kami tiba di sana pukul 16.30 WIB. Agar mengurangi rasa kecewa, kami tetap berkeliling di sana walau hanya di luarnya. Meski menyesal tak bisa masuk ke dalamnya, pemandangan luarnya sudah cukup menyenangkan. Museum yang dirancang oleh bapak Ridwan Kamil ini memiliki desain yang unik dan menarik sehingga banyak pengunjung datang untuk sekadar berfoto. Harga tiket masuknya pun sangat terjangkau, hanya Rp3.000 untuk dewasa, Rp2.000 untuk anak-anak, dan Rp10.000 untuk turis asing. Tidak hanya untuk berfoto, tapi museum tsunami sebenarnya dibuat untuk memperingati peristiwa besar yang pernah melanda Banda Aceh, yakni bencana tsunami pada akhir 2004 silam. Di dalamnya ada benda-benda peninggalan saksi bisu dahsyatnya air bah yang pernah menghantam kota serambi mekah ini.

Halaman luar Museum Tsunami Aceh

Pelataran museum.




Setelah mengunjungi museum, kami langsung bertolak menuju hotel yang sudah kami pesan sejak di Depok secara online, lewat sebuah aplikasi. Namanya Hotel Rasamala Indah, letaknya di jalan Teuku Umar, hanya beberapa menit dari museum tsunami. Untuk menginap di sana, kami perlu menunjukkan surat nikah, eheeem masih hangat nih buku nikahnya langsung dipamerin. Setelah proses registrasi selesai, kami segera menuju kamar yang ada di lantai dua dengan menggunakan lift. Sambil beristirahat, kami merapikan barang-barang dan menunggu waktu magrib. Selepas magrib, kami akan menuju tempat makan karena perut sudah bernyanyi sejak tadi. Jadi, tak sabar menantikan makan malam pertama di Aceh. Setelah rehat dan melepas penat, yak saatnya kulineraaaaan.