Teruntuk, yang sedang berkeluh
Kaukeluhkan awan
hitam yang menggulung tiada surutnya..
Kauhanya perlu diam sejenak. Coba kauhitung berapa keluh
yang menggelut dalam benak. Jangan sampai ia beranak dan bertambah banyak. Kita
memang tidak dapat mengelak, atas takdir-Nya yang kadang membuat sesak. Namun,
percayalah kebahagiaan telah menantimu kelak. Rahasia-Nya memang tak dapat ditebak.
Kauhanya perlu tenang. Lihat orang lain yang lebih malang.
Mereka yang lebih jauh dari kata senang. Hidupnya penuh dengan kekang. Dan, kauakan senantiasa mengucap syukur, hatimu akan melapang. Buang segala
prasangka buruk yang bersarang. Ingatlah selalu Dia yang Maha Penyayang.
Kauhanya perlu bahagia. Perihal luka-luka yang ada biarlah
semesta yang merekamnya. Kita hanya perlu tertawa atas apa-apa yang tak sanggup
kita terima. Sebab, bersedih hanya akan menghabiskan waktumu yang seharusnya
berharga. Ruang pikiran memang tak hentinya menerka. Tak akan habis kita
telusuri akhirnya. Takdir manusia tidak selalu sama. Kita hanya perlu bahagia
atas apa yang kita terima.
esok pasti jumpa..
Teruntuk yang bersedih hatinya. Percayalah, esok pasti jumpa dengan bahagia.
Teruntuk yang bersedih hatinya. Percayalah, esok pasti jumpa dengan bahagia.
tertanda,
yang selalu (berusaha) menghapus keluh dan peluhmu.
Sedikit menghilangkan penat dengan tumpukan aksara yang tersusun rapi dalam suratmu :)
BalasHapuskerennnnnn...
BalasHapus