Kamu dan Persinggahanmu

Dear : Tika yang manisnya tak semanis kisah-kisahnya

Tik, kuharap cerita yang hendak kausampaikan tak sepedih dan serumit kisah yang lalu-lalu, ya. Bukan karena aku bosan. Bukan. Justru aku senang mendengarkan kau bercerita, serupa membaca novel yang tak pernah ada endingnya. Kadang bergenre romantis yang memukau di awal dan hanya di awal. Kadang bergenre horor yang tak nampak pemerannya tapi ruhnya mampu menyelinap disela-sela ruang hati dan pikiranmu, kau hampir tidak waras dibuatnya. Kadang bergenre komedi, bukan karena pemerannya humoris tapi karena terlalu miris untuk dikisahkan. Kadang aku tak  tahu ceritamu bergenre apa, yang jelas apapun genrenya aku selalu menunggu kabar baik di akhirnya.
Sepulang dari Italia dan Jerman kau lagi-lagi membawa kisah yang baru. Kali ini tokohnya internasional bukan lagi seorang yang hanya kau kenal di media sosial; bukan juga lelaki lemah yang selalu berpura-pura ingin mati; bukan pula penari yang membuat 1001 peraturan yang mengekangmu; bukan pula teman sekelasmu sewaktu di sekolah dulu; bukan pula penyanyi yang merdunya tidak semerdu janji-janjinya. Kali ini dia yang kau ceritakan berkewarganegaraan asing. Dia berhasil mengubah cuaca hatimu kembali cerah yang semula berawan bahkan hujan deras.
Kuharap ending novel yang kau hadirkan ini tidak berakhir seperti cerita-cerita sebelumnya.

Sampai jumpa di cerita selanjutnya. Semoga bahagia.

tertanda,
pembaca setiamu

1 komentar