Sepatu Lusuh

"Hai, nona lihatlah! aku sudah sangat lusuh. apa kau tak berniat menggantikanku dengan yang lain? Lihat di luar sana banyak yang lebih mewah dan jauh lebih baik dariku yang sangat lusuh tanpa riasan ini. aku tidakpernah membuatmu menjadi cantik, kamu tahu kan? :'( "

Suara itu membangunkanku. Oh, rupanya berasal dari sebuah rak sepatu. Aku segera menghampiri suara tersebut kemudian kupeluknya erat-erat.
"aku akan selalu bersamamu, tu. aku tak butuh sesuatu yang rupawan, karena aku pun tak demikian. kakiku sudah seperti ini ukurannya pas sekali denganmu, meski sesekali merasakan sakit karena gesekan-gesekan kecil, namun pada akhirnya kakiku selalu memilih pergi bersamamu lagi, kan? Beberapa kali aku menyambangi toko sepatu, kulihat-lihat memang banyak yang seukuran kakiku tapi aku sama sekali tak tertarik untuk membelinya. karena kulihat kau baik-baik saja, jadi aku tak perlu menggantinya. sudahlah, kau tak perlu sedih lagi. aku akan selalu bersamamu sekalipun harus melewati jalan berkerikil tajam dan terjal atau jalan yang licin karena hujan lalu nyaris menggelincirkanku, asalkan kau kuat aku pasti sanggup. mengerti?"
Ia masih tertunduk perlahan mengangguk. "tapi aku tidak membuatmu merasa can.."
"tidak perlu memikirkan cantik rupawan, aku bisa cantik dengan caraku sendiri, tanpa riasan sedikitpun. menjadi mewah dan cantik hanya akan membuatku menjadi munafik. karena aku hanya ingin menjadi aku, sebagaimana kau menjadikanku sebagai aku dan benar-benar diriku. teruslah bertahan dan menemaniku menjejaki tempat-tempat indah di dunia ini, kau pasti bahagia, begitupun aku."
 aku kembali menaruhnya di rak. dia tersenyum dan sepertinya sudah jauh lebih tenang.


you can't make me feel beauty, but you make me feel like i'am being the real me.


 

*terinspirasi dari hasil percakapan dengan diri sendiri. pesan : don't be insecure :p :D

2 komentar