Malaikatku, nindyadari

Kepada : seorang sahabat yang lebih layak kusebut malaikat.

Hai, nindya. Terima kasih ya sudah mengirimi aku surat 3 hari yang lalu. Sudah berapa surat yang kau kirim di #30harimenulissuratcinta ? Sudah banyak yah? Wah berati kamu hebat sudah bisa mengalahkan si "rasa malas" . Tapi tujuan aku menulis surat ini bukan hanya itu. Masih banyak ucapan terima kasih yang akan kuucapkan hihihi.
Terima kasih, nindya telah menjadi sahabatku selama ini. Terima kasih juga sudah menjadi yang teramat sabar dan pengertian kepadaku yang ngeselin ini. Terima kasih sudah bersedia menerima sms/whatsupp yang mungkin tidak kau inginkan di malam hari hihi. Terima kasih atas semua pertolongan yang diberi apapun bentuknya, meskipun hanya sederet kata yang menenangkanku. Bersahabat denganmu membuatku belajar bahwa berteman tidak perlu pamrih, sama seperti memberi. Setelah kita memberi kita tidak perlu mengingatnya lagi apalagi mengungkit-ungkitnya lagi di kemudian hari, dan kau yang mengajariku untuk bersahabat tanpa rasa pamrih.
Oiya, kamu masih ingat  pada Indonesia Book Fair tahun 2011 ? Saat itu kita berdua ke senayan, dengan tanpa pengetahuan yang luas mengenai jalan ke senayan. Alhasil, saat pulang dari senayan kita kesasar lalu ditolong oleh seorang mba-mba yang sampai saat ini tidak kita ketahui namanya, yang jelas dia baik hati dan cantik, dan saat itu mba-mbanya ga percaya kalau kita sudah kuliah mungkin saking bodohnya ya muka kita haha. Ah, aku jadi kangen. Sudah lama sekali ya, tapi aku masih ingat. Kapan kita "berpetualang" lagi? Bagaimana kalau kita ke Bandung, ikut gatheringnya #30harimenulissuracinta? Wah, pasti seru banget!
Berkenan?

Tertanda,
Sahabat yang kau panggil shintadari