Hujan pasti reda

Kepada gadis yang sedang menunggu hujan reda
Gadis manis, hidup ini kejam, ya? Memang.
Hujan terus-menerus turun tanpa ampun. Mengalir deras, semakin deras. Membasahi wajah manismu. Melumpuhkan sudut-sudut pikiranmu. Merapuhkan seluruh kekutanmu. Hingga kau terlalu kuyup. Hujan ini terlalu deras untukmu, usiamu.
Gadis manis, kau pasti rindu matahari. Hujan telah menyingkirkannya jauh hingga tak terlihat. Hangatnya tak terasa lagi. Padahal, badanmu amat gigil. Kau sangat ingin memeluknya. Tapi, hujan dengan tega menyembunyikannya.
Gadis manis, kau pasti sedih. Kau pasti menangis. Memang ini yang langit turunkan. Tak sesuai yang kau harapkan. Tapi, dengan paksa membuat kita menerimanya. Dan katanya, kita hanya perlu menikmatinya juga memahaminya untuk kemudian dijadikan pelajaran pada masa nanti.
Gadis manis, tenang saja hujan pasti reda. Matahari pasti kembali. Akhir cerita hujan ini pasti bahagia. Suatu saat nanti. Hidupmu akan jauh lebih bahagia dari ini. Kau akan berterima kasih pada hari ini atas pelajaran yang telah hujan turunkan. Kau tak lagi gigil menunggu hujan reda. Tapi, kau telah dapat menikmatinya.
Gadis manis, hujan pasti reda. Matahari pasti kembali. Hari ini kita hanya perlu menikmatinya-menari dalam hujan-. Oh, iya kau harus ingat kau tidak sendiri. Aku pun menemanimu di sini, menemanimu menunggu hujan reda, sambil memelukmu dalam doa.
Gadis manis, hujan pasti reda. Matahari pasti kembali.

Tidak ada komentar